Western Sydney University menjajaki peluang lebih lanjut dalam kolaborasi Australia dan Indonesia untuk memajukan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) PBB. Wakil Rektor dan Presiden Western Sydney University, Profesor Barney Glover AO mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen untuk memperluas kemitraan di Indonesia yang memajukan keberlanjutan (sustainability). “Kami menyatukan peneliti dan pendidik terbaik kami untuk mengembangkan solusi yang dibutuhkan untuk menopang generasi yang akan datang,” kata Profesor Glover saat event Patnership Advancing the United Nation SDGs in Indonesia di Jakarta belum lama ini.
Hadir sebagai pembicara Putri Kraton Yogyakarta GKR Mangkubumi; Ova Emilia, Rektor Universitas Gadjah Mada; Shinta Kamdani, CEO Sintesa Group, Ketua B20 Indonesia 2022; Kirsten Bishop, Minister – Counsellor Governance and Human Development (Kedutaan Besar Australia Jakarta). Kemudian Kevin Evans, Direktur Indonesia – Australia Indonesia Centre. YW Junardy, Presiden United Nations Global Compact Network, Indonesia memberikan sambutan pembukaan. Diskusi mengeksplorasi peran kemitraan pendidikan tinggi dan kolaborasi dengan perusahaan, pemerintah, pendidikan dan organisasi LSM, dalam menangani 17 SDG yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan global, meningkatkan akses ke kesehatan dan pendidikan dan membangun institusi dan kemitraan yang kuat hingga tahun 2030.
Barney menambahkan, Western Sydney University memiliki banyak proyek penelitian, fasilitas, dan inisiatif kelas dunia yang memajukan pekerjaan SDG, termasuk pengakuan secara global, pendekatan inovatif untuk pendidikan melalui Proyek Kurikulum 21C. "Hal ini akan memastikan semua lulusan memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuan untuk memimpin dalam profesi mereka dan masyarakat untuk memenuhi tantangan SDGs," katanya. Ketua Umum Kadin DIY, GKR Mangkubumi mengatakan, salah satu perhatian dari perjuangan mencapai SDG adalah dalam hal pemberdayaan perempuan atau ‘women empowerment’ dan perlindungan anak.
"Kami sangat concern keterlibatan, peran serta dan hak perempuan dalam seluruh kegiatan ekonomi," katanya. Selain itu, kata dia kiprah dan hak perempuan dalam mendapatkan akses pendidikan setinggi tingginya dan memperoleh pekerjaan hingga kesempatan yang sama perempuan menjadi pemimpin. “Pendidikan anak dan perempuan inilah yang harus dikuatkan dan menjadi perhatian bersama kedepannya,” katanya.